Duka di UHO — Prof. Armid Tutup Usia Usai Serangan Jantung
beritatimur.com – Kabar duka menyelimuti civitas akademika Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara. Prof. Armid, Rektor UHO yang baru dilantik pada 1 Agustus 2025, meninggal dunia karena serangan jantung di RSAD Dr. Ismoyo atau RS Korem, Sabtu malam (23/8/2025) pukul sekitar 20.00 WITA.
Sebelumnya, beliau diketahui mengikuti kegiatan jalan santai dalam rangka Dies Natalis ke-44 UHO pada pagi harinya. Namun kemudian serangan jantung yang mendadak menutup langkah beliau meski sudah berbakti meski baru hitungan minggu sebagai rektor.
Karier dan Dedikasi — Warisan Singkat yang Mendalam
Prof. Armid berusia 50 tahun dan baru 23 hari menjabat sebagai Rektor UHO periode 2025–2029 setelah dilantik pada 1 Agustus 2025. Pelantikan dilakukan oleh Sekjen Kemdiktisaintek, mewakili Menteri Ristekdikti.
Sebelumnya, beliau dikenal sebagai akademisi teladan, meraih berbagai gelar sarjana hingga doktor, termasuk S3 dari University of the Ryukyus, Jepang. Sebelumnya juga sempat memegang jabatan Wakil Rektor – bidang Kerja Sama dan Perencanaan, serta dikenal konsisten dengan visinya untuk membawa UHO “go international”—kampus berdampak dan berkarakter global.
Respon Duka dari Civitas dan Sivitas Akademika UHO
Wakil Rektor II UHO, Prof. Ida Usman, mengonfirmasi kabar meninggalnya Prof. Armid di RS Korem dan menyampaikan duka mendalam atas kepergian sang rektor.
Sebagai tokoh visioner dan pemimpin dengan komitmen tinggi, kepergian beliau meninggalkan vakum kepemimpinan di UHO dalam situasi yang belum stabil. Suasana duka menyelimuti kampus, rumah duka, hingga media sosial—rangkaian ucapan belasungkawa mengalir deras dari mahasiswa, dosen, dan masyarakat akademik Sultra.
Kendari Dalam Duka — Tradisi Pelantikan dan Berakhirnya Era Singkat
Pelantikan Prof. Armid menjadi harapan sekaligus momentum baru bagi UHO. Visi “Kampus Berdampak: UHO Maju dan Berkarakter Global untuk Indonesia Emas” yang beliau sebarkan saat Dies Natalis ke-44 pun menjadi legacy yang harus diteruskan oleh penggantinya.
Kepergian beliau hanya beberapa minggu pasca pelantikan menjadi tragedi tragis—tak hanya bagi keluarga, tetapi juga cita-cita akademik dan masa depan pendidikan tinggi di Sultra.
Penutup
Kesimpulan
Prof. Armid, Rektor UHO yang baru menjabat, wafat mendadak akibat serangan jantung pada 23 Agustus 2025. Ia sempat mengikuti jalan santai Dies Natalis ke-44 UHO pagi harinya. Kepergian beliau adalah pukulan berat bagi dunia pendidikan di Sulawesi Tenggara.
Harapan
Semoga semangat visi “UHO Go Global” yang beliau tanam menjadi inspirasi dan warisan yang diteruskan oleh pimpinan selanjutnya. Dunia akademik dan mahasiswa diharapkan tetap teguh membangun kampus berdampak meski ditinggal pemimpin yang gigih.
Recent Comments