beritatimur.com – Balikpapan, 19 Agustus 2025 – Pemerintah Kota Balikpapan terus menunjukkan komitmennya dalam mengatasi masalah banjir jangka panjang. Salah satu langkah krusialnya adalah menyelesaikan pembebasan lahan sebesar 9,4 hektare untuk pembangunan Bendali Ampal Hulu. Selanjutnya, pembangunan fisik ditargetkan mulai 2026, menjadikan proyek ini salah satu prioritas utama Pemkot.
Pembebasan Lahan Hampir Tuntas — 9,4 Hektare Siap Digarap
Pemerintah Kota Balikpapan telah membebaskan 9,4 hektare dari total lahan yang dibutuhkan sekitar 10 hektare, untuk memulai pembangunan bendali Sungai Ampal. Lahan tersebut tersebar di dua kelurahan: 3 hektare di Gunung Samarinda dan 7 hektare di Gunung Samarinda Baru. Proses pembebasan dilakukan bertahap sejak 2023 hingga 2024 dengan pendekatan dialogis kepada warga pemilik lahan.
Masih ada beberapa bidang yang belum lepas karena masalah tumpang tindih kepemilikan dan belum tercapainya kesepakatan harga. Namun, Pemkot sudah menindaklanjuti dengan menyerahkan dana ganti rugi melalui skema konsinyasi di Pengadilan Negeri Balikpapan—menjamin prosedur hukum tetap terpenuhi tanpa menghambat proyek.
Langkah percepatan ini dilakukan karena proyek bendali dianggap sebagai solusi paling realistis dan efektif dibanding opsi lain seperti pelebaran drainase atau bangunan pompa air yang membutuhkan lahan luas dan biaya sangat besar.
Progres Pengerukan dan Kapasitas Bendali
Hingga akhir Mei 2025, progres fisik proyek bendali sudah mencapai 14,17 persen. Proses pengerukan telah mengeluarkan sekitar 14 ribu meter kubik tanah, dari target total 60 ribu meter kubik. Sasaran proyek adalah membentuk kolam retensi di lahan rawa seluas 10 hektare.
Kolam ini dirancang mampu menampung air hingga 120 ribu meter kubik, dengan kedalaman rata-rata hingga 3 meter jika seluruh area sudah berfungsi. Hanya sekitar 4 hektare yang sudah digarap, memberi kapasitas tampungan sementara sekitar 40 ribu meter kubik.
Lokasi bendali yang berada di belakang Pasar Segar, Kecamatan Balikpapan Utara, dipilih karena lapangan terbuka, minim dampak sosial-ekonomi, serta strategis dalam mengendalikan limpasan air hujan di hilir.
Target Tahun 2026 — Eksekusi Fisik Bersama BWS
Setelah semua lahan siap, rencana selanjutnya adalah mulai pembangunan fisik pada awal 2026. Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV bertanggung jawab pada tahap ini, dengan dukungan anggaran melalui APBN dan Kementerian PUPR.
Detail engineering design (DED) proyek telah disusun sejak 2017, termasuk dokumen pendukung seperti UKL/UPL. Wali Kota Balikpapan menegaskan bahwa tidak ingin banyak diskusi, fokus utama adalah eksekusi nyata.
Pemerintah lokal berharap bahwa, tanpa hambatan, proyek ini bisa diwujudkan sebagai icon kota sekaligus solusi jalur pengendali banjir yang tidak hanya solutif tapi juga estetis.
Penutup
Ringkasan Lengkap Proyek Bendali Ampal Hulu
Butir Utama | Detail |
---|---|
Lahan yang Dibebaskan | 9,4 ha dari total 10 ha; di 2 kelurahan; pembebasan sejak 2023–2024 |
Progres Fisik | 14,17 % pengerukan selesai (14 ribu m³ dari 60 ribu m³ total target) |
Kapasitas Tampungan | Hingga 120 ribu m³ dengan kedalaman hingga 3 m; area awal seluas 4 ha |
Target Konstruksi | Mulai pada awal 2026 bersama BWS Kalimantan IV; DED sudah rampung sejak 2017 |
Tujuan Jangka Panjang | Mitigasi banjir hilir, ruang terbuka hijau, dan ketahanan kota terhadap iklim ekstrem |
Harapan dan Komitmen Ke Depan
Semoga proyek Bendali Ampal Hulu ini menjadi tonggak baru dalam mitigasi banjir di Balikpapan — dari solusi teknis hingga ruang publik bagi warga. Dukungannya kepada masyarakat untuk terus melakukan pemantauan dan pelestarian lingkungan akan sangat berarti agar bendali ini berfungsi maksimal dan berkelanjutan.
Recent Comments