Latar Belakang dan Viral Klaim “Rahim Kering & Mandul karena Vaksin HPV”
beritatimur.com – Belakangan ini beredar narasi hoaks di WhatsApp dan platform medsos bahwa vaksin HPV bisa bikin rahim kering, mandul, atau bahkan memicu menopause dini serta berbagai penyakit berat. Narasi ekstrem itu sampai menyeru agar orang tua menandatangi perjanjian tertulis untuk menolak vaksinasi — klaim yang absurd banget, ya?
Kemenkes RI melalui laman resminya serta Pakar POGI Prof. dr. Yudi Mulyana Hidayat membantah klaim tersebut. Mereka menegaskan narasi itu hoaks total, tak berdasar dan berpotensi menurunkan kepercayaan warga terhadap imunisasi HPV.
Dengan penolakan ini, banyak ahli dan lembaga kesehatan seperti WHO dan POGI menegaskan bahwa vaksin HPV penting dan aman untuk mencegah kanker serviks serta infeksi HPV lainnya. Jadi, klaim yang viral itu sama sekali tidak punya dasar ilmiah.
Klarifikasi dari Kemenkes dan Prof. POGI — Tidak Ada Hubungan dengan Infertilitas
Juru Bicara Kemenkes, dr. Mohammad Syahril, menegaskan bahwa klaim vaksin HPV menyebabkan kemandulan adalah palsu. Efek samping vaksin biasanya ringan—seperti kemerahan, nyeri di tempat suntik, bahkan demam ringan dalam 1–3 hari—tapi tidak menyebabkan infertilitas sama sekali.
Prof. Yudi Mulyana Hidayat dari POGI bahkan menyatakan bahwa isu seperti “mandul, rahim kering, atau menopause dini” akibat vaksin HPV adalah mitos, bukan fakta. Tidak ada bukti ilmiah maupun mekanisme biologis yang mendukung klaim tersebut.
Jadi jelas, lembaga resmi dan pakar medis sudah beri klarifikasi tegas: vaksin HPV aman, dan tidak mengganggu sistem reproduksi wanita maupun pria.
Penelitian Ilmiah dan Tinjauan WHO — Vaksinasi HPV Aman dan Tidak Menyebabkan Infertilitas
WHO melalui Global Advisory Committee on Vaccine Safety (GACVS) telah meninjau lebih dari 160 studi pasca pemasaran vaksin HPV. Semua bukti menyatakan bahwa tidak ada hubungan sebab akibat antara vaksinasi dan infertilitas atau Primary Ovarian Insufficiency (POI).
Contoh studi epidemiologis dari Amerika Serikat (NHANES 2013–2016) menunjukkan bahwa perempuan yang divaksin HPV justru kurang mungkin mengalami infertilitas, dibanding mereka yang tidak divaksin. Bahkan, pada kelompok yang pernah menikah dan divaksin, risiko infertilitas jauh lebih rendah (OR 0.04, 95% CI 0.01–0.57).
Pada sisi lain, artikel Times of India juga meluruskan mitos infertilitas akibat vaksin HPV: malah, menghadang infeksi HPV membantu menjaga kesuburan jangka panjang karena mencegah kanker serviks dan perawatan yang bisa mempengaruhi reproduksi.
Manfaat Vaksin HPV — Proteksi dari Kanker & Dampak Positif terhadap Kesuburan
Vaksin HPV dirancang untuk mencegah tumor kanker serviks, kanker anus, vagina, penis, mulut, dan tenggorokan—jenis kanker akibat infeksi HPV. Justru, dengan mencegah terjadinya kanker, vaksin ini turut menjaga kemampuan reproduksi yang rawan terganggu oleh terapi kanker invasif.
Studi jangka panjang yang diterbitkan di Pediatrics (2023) mengonfirmasi: vaksin Gardasil‑9 aman dan efektif, dengan dampak protektif bertahan hingga 10 tahun tanpa efek samping serius.
WHO sekaligus menyatakan bahwa strategi imunisasi HPV sangat aman dan penting sebagai upaya kesehatan masyarakat untuk mencegah kanker. Tidak ada indikasi bahwa vaksinasi ini menyebabkan sterilitas.
Penutup dan Rekomendasi Praktis
Klaim bahwa vaksin HPV menyebabkan rahim kering dan mandul jelas hoaks dan menyesatkan, sudah dibantah tegas oleh Kemenkes, POGI, dan WHO. Justru, vaksinasi HPV adalah langkah preventif penting untuk mencegah kanker dan mempertahankan kesuburan jangka panjang.
Ringkasan:
-
Kemenkes & POGI menolak narasi mandul/rahim kering.
-
WHO & data global menunjukkan keamanan dan manfaat vaksin HPV.
-
Studi epidemiologis AS menunjukkan tidak ada kaitan antara vaksin dan infertilitas; malah terindikasi proteksi.
Rekomendasi:
-
Warga diminta verifikasi info kesehatan melalui sumber resmi seperti Kemenkes, WHO, dan pakar medis.
-
Orang tua jangan takut vaksin HPV; justru ini melindungi anak dari kanker serviks.
-
Lanjutkan edukasi tentang imunisasi guna cegah kesalahpahaman sejenis di masa depan.
Recent Comments